Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal Ciri-Ciri Anjing yang Terinfeksi Rabies Setelah Menggigit

Image by https://www.freepik.com

Rabies adalah penyakit infeksius yang ditularkan melalui gigitan hewan yang terinfeksi virus rabies. Salah satu hewan yang sering dikaitkan dengan penyakit ini adalah anjing. Ketika anjing terinfeksi rabies, mereka dapat menunjukkan ciri-ciri khas yang dapat membantu mengidentifikasi kemungkinan terjadinya infeksi pada manusia atau hewan lainnya. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa ciri-ciri yang dapat dikenali pada anjing yang terinfeksi rabies setelah menggigit.

1. Perubahan Perilaku


Anjing yang terinfeksi rabies sering mengalami perubahan perilaku yang mencolok. Mereka mungkin menjadi lebih agresif atau justru lebih tenang dan tidak responsif. Anjing yang biasanya ramah dapat menjadi gelisah, takut, atau sangat gugup. Di sisi lain, anjing yang biasanya pendiam dapat menjadi sangat aktif dan hiperaktif. Perubahan perilaku ini dapat terjadi secara tiba-tiba dan tidak lazim bagi anjing yang sehat.

2. Gangguan Saraf


Rabies adalah penyakit yang menyerang sistem saraf. Oleh karena itu, anjing yang terinfeksi rabies mungkin mengalami gangguan neurologis yang dapat terlihat dari berbagai gejala. Beberapa gejala yang umum termasuk kesulitan berjalan, kejang-kejang, tremor (gemetar), ketidakkoordinasian gerakan, dan kelemahan otot. Anjing juga dapat mengalami kelumpuhan parsial atau total pada beberapa bagian tubuhnya.

3. Perubahan Pada Suara


Anjing yang terinfeksi rabies dapat mengalami perubahan pada suara mereka. Mereka mungkin mengeluarkan suara yang tidak wajar, seperti raungan atau menyalak terus-menerus. Suara yang dihasilkan oleh anjing rabies bisa terdengar serak, keras, atau tidak biasa.

4. Hipersensitivitas

Anjing yang terinfeksi rabies sering kali mengalami hipersensitivitas terhadap rangsangan sensorik. Mereka dapat menjadi sangat sensitif terhadap suara, cahaya, dan sentuhan. Anjing mungkin bereaksi secara berlebihan terhadap rangsangan yang sebelumnya tidak menyebabkan reaksi yang kuat.

5. Peningkatan Air Liur


Salah satu ciri khas anjing yang terinfeksi rabies adalah peningkatan produksi air liur. Mereka dapat mengalami kesulitan menelan, yang menyebabkan air liur berlebihan. Kondisi ini sering kali membuat anjing tampak "membuih di mulut" karena tidak dapat menelan air liur dengan baik.

6. Perubahan Pola Makan


Anjing yang terinfeksi rabies biasanya mengalami perubahan dalam pola makan mereka. Mereka bisa kehilangan nafsu makan sepenuhnya atau menunjukkan kebiasaan makan yang tidak biasa, seperti mencoba memakan benda-benda yang tidak lazim, seperti batu atau kotoran.


Kesimpulan

Mengenali ciri-ciri anjing yang terinfeksi rabies setelah menggigit sangat penting untuk mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat. Jika Anda curiga bahwa anjing telah menggigit Anda atau hewan peliharaan Anda dan ada kemungkinan infeksi rabies, segeralah mencari perhatian medis dan hubungi pihak berwenang untuk menangani situasi tersebut. Penting untuk diingat bahwa hanya dokter hewan yang terlatih yang dapat dengan akurat mendiagnosis rabies pada hewan.

Posting Komentar untuk "Mengenal Ciri-Ciri Anjing yang Terinfeksi Rabies Setelah Menggigit"